MAKALAH
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN
EMOSIONAL ANAK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah “Pengembangan Agama, Moral
Dan Disiplin Afektif”
Dosen Pengampu :Abdul Mujib

Disusun Oleh:
1. Alvin
Ma`viyah 1601030001
2. Diaz
Maulidya 1601030058
3. Masnuri
Khoirina 1601030019
4. Widya
Tria Puspita 1610030053
5. Vivi
Ayu Setia ningsih 1601030009
Pendidikan
Islam Anak Usia Dini ( PIAUD )
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN
METRO
TAHUN
AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur milik Allah SWT.Hanya
karena izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak
lupa kami panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan besar Nabi Besar
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang
dikehendaki-Nya.
Penulis makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Administrasi Pendidikan yang berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Sosial Dan Emosional Anak”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah mendatang.Harapan kami semoga makalah
ini bermanfaat untuk kita semua.
Metro, 22 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sosial Dan Emosional Anak....................................... 3
B. Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Dan
Emosional Anak.................................................................... 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Anak usia
dini menurut NAEYC (National Association for the education of
young children) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya yang berada
pada rentang usia 0-8 tahun.
Melalui
pendidikan diharapkan akan membentuk generasi penerus yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang sangat diperlukan bagi perkembangan bangsa dan negara.
Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
yang ditujukan pada anak 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut.
Pendidikan
anak usia dini diadakan untuk merangsang setiap aspek perkembangan agar
berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Salah satunya adalah kemampuan sosial
anak yang masuk dalam perkembangan sosial anak. Kemampuan sosial adalah
kemampuan anak untuk mengelola emosi dirinya dengan orang lain yang berkenaan
dengan hati dan kepedulian antar sesama manusia serta kemampuan untuk mengelola
emosi diri sendiri maupun orang lain sehingga ia bisa berinteraksi dengan baik
dengan teman-teman sebaya atau dengan orang dewasa di lingkungan sekitarnya.
Pada saat
anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai keluar dari lingkungan
keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini merupakan perubahan situasi
dari suasana emosional yang aman, ke kehidupan
baru yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di lingkungan
keluarga. Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri
diantara teman sebaya, guru dan orang dewasa di sekitarnya.
Tidak
setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan sosial emosional pada usia dini, sehingga berbagai kendala
dapat saja terjadi. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk memahami perkembangan
sosial emosional anak sebagai bekal dalam memberikan bimbingan terhadap anak
agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sosial dan emosinya dengan baik.
Perlu kita ketahui bahwa proses pembelajaran sosial emosional.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengansosial dan
emosional anak usia dini?
2. Apa faktor yang mempengaruhi sosial
dan emosional anak usia dini?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.
2. Untuk mengetahui apa faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini
Sosial emosional anak usia dini
merupakan suatu proses belajar anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain
sesuai dengan aturan sosial yang ada dan anak lebih mampu untuk mengendalikan
perasaan-perasaannya yang sesuai dengan kemampuan mengidentifikasikan dan
mengungkapkan perasaan tersebut. Sosial emosional anak berlangsung secara
bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling.
Menurut
Martinko pada tahap perkembangan ini mereka juga
telah mampu memaknai suatu kejadian sebagai struktur dan proses sosial
emosional seperti konsep diri, standar dan tujuan pembentukan nilai. Proses
perkembangan sosial akan menjadi suatu tindakan sosial, manakala ada terjadinya
proses perhatian, proses ingatan proses reproduksi gerak, proses pembantukan
dan pengamatan motivasi dan
inisiatif
pada diri anak itu sendiri.[1]
Menurut
Conny, R. Semsubjekwansosial emosional anak
usia dini mempunyai beberapa aspek yang sangat esensial yang perlu
dikembangkan, aspek tersebut meliputi perkembangan emosi dan hubungan
pertemanan, perkembangan identitas diri, perkembangan kesadaran identitas jenis
kelamin, serta perkembangan moral.
Selain itu menurutRita Eka Izzaty berpendapat bahwa ada beberapa aspek dalam sosial
emosional anak.Aspek-aspek tersebut adalah elemen-elemen sosial dalam bermain,
otonomi dan inisiatif yang berkembang perasaan tentang diri, hubungan teman
sebaya, konflik sosial, perilaku prososial, ketakutan-ketakutan anak dan
pemahaman gender.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa perkembangan sosial emosional tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Dengan kata lain, membahas perkembangan emosi harus berkaitan dengan
perkembangan sosial anak. Sebab dalam perkembangan sosial emosional anak
merupakan kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya
kemampuan tersebut maka pengalaman baru bagi anak dalam situasi lingkungan
sosial yang akan mereka hadapi.[2]
B.
Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini
MenurutHurlock faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni faktor perkembangan awal,
faktor penghambat, dan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dan
emosional.
1. Perkembangan awal
Perkembangan awal (0-5 tahun) adalah
masa-masa kritis yang akan menentukan perkembangan adanya perbedaan
tumbuh-kembang antara anak yang satu dengan anak yang lainnya dipengaruhi oleh
hal-hal sebagi berikut:
a. Faktor lingkungan sosial yang
menyenangkan anak
Hubungan anak dengan masyarakat yang
menyenangkan, terutama dengan anggota keluarga akan mendorong anak mengembangkan
kecenderungan menjadi terbuka dan menjadi lebih berorientasi kepada orang lain
karakeristik yang mengarah kepenyesuaian pribadi dan sosial yang lebih baik.
b. Faktor Emosi
Tidak adanya hubungan atau ikatan
emosional akibat penolakan anggota keluarga, dapat menimbulkan gangguan kepribadian
pada anak.Sebaliknya pemuasan emosional mendorong perkembangan kepribadian anak
semakin stabil.
c. Metode mendidik anak
Anak-anak yang dibesarkan dalam
keluarga permisif, cenderung kehilangan rasa tanggung jawab, mempunyai
kendaliemosional yang rendah dan sering berprestasi rendah dalam melakukan
sesuatu, sedangkan mereka anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua secara
demokratis penyesuaian pribadi dan sosialnya lebih baik.
d. Beban tanggung jawab yang berlebihan
Anak yang dari kecil diberikan
tanggung jawab terhadap rumah, termasuk menjaga adiknya yang lebih kecil, dalam
hal ini ia berpotensi memiliki kecendurungan untuk mengembangkan kebiasaan
memerintahkan sepanjang hidupnya, artinya, anak terlalu dini untuk diberi
tanggung jawab atas adik-adiknya.
e. Faktor keluarga
Anak yang tumbuh dan berkembang di
tengah-tengahkeluarga besar akan bersikap dan berperilaku otoriter. Pula dengan
anak yang tumbuh dan berkembang di tengah keluarga yang cerai kemungkinan anak
menjadi anak yang cemas, tidak mudah percaya, dan sedikit kaku.
f. Faktor yang merangsang lingkungan
Lingkungan yang merangsang merupakan
salah satu pendorong tumbuh-kembang anak, lingkungan yang merangsang dapat
mendorong perkembangan fisik dan mental anak secara baik, sedangkan lingkungan
yang tidak merangsang dapat menyebabkan perkembangananak berada dibawah kemampuannya.[3]
2. Faktor penghambat perkembangan
sosial emosional
Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak usia dini yaitu faktor penghambat yaitu terdiri
dari:
a. Gizi buruk yang mengakibatkan energi
dan tingkat kekuatan menjadi rendah
b. Cacat tubuh yang mengganggu
perkembangan anak
c. Tidak adanya kesempatan untuk
belajar apa yang diharapkan kelompok sosial dimana anak tersebut tinggal
d. Tidak adanya bimbingan dalam belajar
(PAUD)
e. Rendahnya motivasi dalam belajar
f. Rasa takut dan minder untuk berbeda
dengan temannya dan tidak berhasil.[4]
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial emosi
Anak-anak hidup dalam 3 macam
lingkungan yang mempengaruhi perkembangan emosinya dan kepribadiannya. Ketiga
faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah:
a. Lingkungan keluarga
Keluarga sangat berperan dalam
menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi. Jika secara umum ekspresi emosi
cenderung ditolak oleh lingkungan keluarga maka hal tersebut memberi isyarat
bahwa emotional security yang ia
dapatkan dari keluarga kurang memadai. Dalam kondisi seperti ini anak mudah
marah, cepat menangis, dan sebagainya sehingga ia sukar bergaul. Gaya
pengasuhan yang diperoleh anak dari keluarga akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan emosi anak.
b. Lingkungan tempat tinggal
Kondisi lingkungan yang dapat
mempengaruhi emosi anak yaitu: daerah yang terlalu padat, daerah yang memiliki
angka kejahatan tinggi, kurangnya fasilitas rekreasi, tidak adanya
aktivitas-aktivitas yang diorganisasi dengan baik untuk anak.
c. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang dapat
menimbulkan gangguan emosi dan menyebabkan terjadinya tingkah laku pada anak
yaitu hubungan yang kurang harmonis antara anak dan guru, hubungan yang kurang
harmonis dengan teman-teman.[5]
Sedangkan menurutRini Hildayati dkk
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosianal anak usia
dinimeliputi:
a. Faktor hereditas, yakni faktor yang
berhubungan dengan hal-hal yang
diturunkan dari orangtua kepada anak cucunya yang pemberian biologisnya sejak
lahir. Faktor hereditas ini merupakan salah satu faktor penting yang memberikan
pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, termasuk perkembangan sosial dan
emosi mereka.
b. Faktor lingkungan, yaitu diartikan
sebagai kekuatan yang kompleks dari dunia fisik dan sosial yang memiliki
pengaruh terhadap susunan biologis serta pengalaman psikologis, termasuk
pengalaman sosial dan emosi anak sejak sebelum ada dan sesudah ia lahir. Faktor
lingkungan meliputi semua pengaruh lingkungan, termasuk di dalamnya termasuk di
dalamnya pengaruh keluarga, sekolah, dan masyarakat.
c. Faktor umum, Faktor umum di sini maksudnya
merupakan unsur-unsur yang dapat digolongkan ke dalam kedua faktor di atas
(faktor hereditas dan lingkungan). Mudahnya, faktor umum merupakan campuran
dari faktor hereditas dan faktorlingkungan. Faktor umum yang dapat
memepengaruhi perkembangan anak usia dini
yakni jenis kelamin, kelenjar
gondok, dan kesehatan. Ketiga faktor di atas dapat mempengaruhi perkembangan sosial
dan emosi anak usia dini dengan dominasi yang berbeda-beda. Perbedaan dominasi
faktor-faktor tersebutlah yang kemudian memunculkan adanya perbedaan pada
masing-masing anak usia dini, atau yang lebih sering disebut dengan perbedaan
individu.[6]
Menurut Soetarno terdapat sejumlah faktor yang
mempengaruhi Perkembangan sosial anak prasekolah TK, perkembangan sosial anak
dapat dipengaruhi oleh dari faktor lingkungan keluarga, faktor dari luar rumah
dan faktor dari pengaruh pengalaman sosial awal.
Di
antara faktor yang terkait dengan lingkungan keluarga dan banyak berpengaruh
terhadap perkembangan sosial anak yaitu: status sosial ekonomi keluarga,
keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua. Adapun faktor dari luar
rumah, Jika hubungan mereka dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar rumah
menyenangkan, mereka akan menikmati hubungan sosial tersebut dan ingin
mengulanginya. Demikian pula hal yang sebaliknya.Begitu juga dengan Faktor
pengaruh pengalaman sosial awal, Pengalaman sosial awal sangat menentukan
perilaku kepribadian selanjutnya.[7]
Menurut Dini P. Daeng faktor-faktor yang dapat memengaruhi
perkembangan sosial anak usia dini
yaitu:
a. Adanya kesempatan untuk bergaul
dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan berbagai latar belakang.
Semaikin banyak dan bervariasi pengalaman dalam bergaul dengan orang-orang di
lingkungannya, maka akan semakin banyak pula hal-hal yang dapat dipelajarinya
untuk menjadi bekal dalam meningkatkan keterampilan sosialnya.
b. Adanya minat dan motivasi untuk
bergaul. Semakin banyak pengalaman yang menyenangkan yang diperoleh melalui
pergaulan dan aktivitas sosialnya, minat dan motivasinya untuk bergaul semakin
berkembang.
c. Adanya kemampuan berkomunikasi yang
baik yang dimiliki anak. Dalam berkomunikasi denagn orang lain, anak tidak
hanya dituntut untuk berkomunikasi denagn kata-kata yang dapat dipahami, tetapi
juga dapat membicarakan topik yang dapat dimengerti dan menarik untuk orang
lain yang menjadi lawan bicaranya. Kemampuan berkomunikasi ini menjadi inti
dari sosialisasi.[8]
Menurut Hurlock ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan sosial anak dan menjadi pribadi yang dapat bermasyarakat, yakni :
a. Kesempatan yang penuh untuk
sosialisasi adalah penting karena anak-anak tidak dapat belajar hidup
bermasyarakat dengan orang lain jika sebagaian besar waktu mereka dipergunakan
seorang diri. Tahun demi tahun mereka semakin membutuhkan kesempatan untuk
bergaul tidak hanya dengan anak yang umur dan tingkat perkembangan sama, tetapi
juga dengan orang dewasa yang umur dan lingkungannya berbeda.
Dalam keadaan bersama-sama anak-anak tidak hanya harus mampu
berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat mengerti orang lain, tetapi juga harus
mampu berbicaratentang topik yang dapat dipahami dan menarik bagi orang lain.
b.
Anak akan belajar bersosialisai hanya apabila mereka
mempunyai motivasi untuk melakukannya. Motivasi sebagian besar bergantung pada
tingkat kepuasan yang dapat diberikan oleh aktivitas sosial kepada anak. Jika
mereka memperoleh kesenangan melalui hubungan dengan orang lain, mereka akan
mengulangi hubungan tersebut. Sebaliknya, jika hubungan sosial hanya memberikan
kegembiraan sedikit, mereka akan menghindarinya apabila mungkin.
c.
Metode belajar yang efektif dengan bimbingan adalah dengan
metode belajar efektif anak-anak dapat mempelajari beberapa pola perilaku yang
penting bagi penyesuaian sosial yang baik. Mereka juga belajar dengan
mempraktekkan peran, yaitu dengan menirukan orang yang dijadikan tujuan
identifikasi dirinya. Akan tetapi, mereka akan belajar lebih cepat dengan hasil
akhir yang lebih baik jika mereka diajar oleh seseorang yang dapat membimbing
dan mengarahkan kegiatan belajar dan memilihkan teman sejawat sehingga mereka
akan mempunyai contoh yang baik untuk ditiru.[9]
Sedangkan
faktor yang mempengaruhi Perkembangan emosi menurut Setiawan pada anak usia dini yaitu meliputi :
a. Keadaan di dalam individu.
Keadaan individu seperti usia,
keadaan fisik, intelegensi, peran seks dan lain-lain dapat mempengaruhi oleh
perkembangan individu. Hal yang cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau
apapun yang dianggap oleh diri anak sebagai kekurangan akan sangat mempengaruhi
perkembangan emosinya.
b. Konflik-konflik dalam proses
perkembangan.
Di dalam menjalani fase-fase
perkembangan, tiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya
dapat dilalui dengan sukses, tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau
hambatan dalam menghadapi konflik-konflik ini.Anak yang tidak dapat mengatasi
konflik-konflik tersebut biasanya mengalami gangguan emosi.[10]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sosial emosional anak usia dini merupakan suatu
proses belajar anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan
aturan sosial yang ada dan anak lebih mampu untuk mengendalikan
perasaan-perasaannya yang sesuai dengan kemampuan mengidentifikasikan dan
mengungkapkan perasaan tersebut. Sosial emosional anak berlangsung secara
bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling.
Dalam perkembangannya sosial emosional anak
merupakan kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya
kemampuan tersebut merupakan pengalaman baru bagi anak dalam situasi lingkungan
sosial yang akan mereka hadapi.
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
dan emosional anak usia dini antara lain: faktor keluarga, teman sebaya dan
lingkungan sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana.
A.,
Dariyo. 2007. Psikologi Perkembangan Anak
Tiga Tahun Pertama (Psikologi ATITAMA). Bandung : PT Reflika Aditama.
Dwi Anggarini,Wida.
2015. Upaya Meningkatkan Perkembangan
Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini. Skripsi. UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO:
PURWOKERTO
Nurjannah.2017. MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL
ANAK USIA DINI MELALUI KETELADANAN. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Dakwah Islam. Vol. 14, No. 1.
[1] Nurjannah, “MENGEMBANGKAN
KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI KETELADANAN”, HISBAH:
Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam
Vol. 14, No. 1, Juni 2017. H.52.
[3]Wida Dwi Anggarini, Skripsi: “upaya meningkatkan perkembangan sosial
dan emosional anak usia dini” (Purwokerto:UMP, 2015),h.10-12.
[5]Dariyo,
A. psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun
Pertama (Psikologi ATITAMA). (Bandung : PT Reflika Aditama, 2007) h. 44-46.
[6] Nurjannah, “MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA
DINI MELALUI KETELADANAN”,h.54-55.
[7] Wida Dwi Anggarini, Skripsi: “upaya meningkatkan perkembangan
sosial dan emosional anak usia dini”,h.13.
[9] Wida Dwi Anggarini, Skripsi: “upaya meningkatkan perkembangan
sosial dan emosional anak usia dini”,h.15.
[10] Ibid.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar