Senin, 15 Oktober 2018

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK


MAKALAH
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Pengembangan Agama, Moral Dan Disiplin Afektif”
Dosen Pengampu :Abdul Mujib
Hasil gambar untuk logo iain metro

Disusun Oleh:
1.      Alvin Ma`viyah                       1601030001
2.      Diaz Maulidya                         1601030058
3.      Masnuri Khoirina                    1601030019
4.      Widya Tria Puspita                 1610030053
5.      Vivi Ayu Setia ningsih            1601030009

Pendidikan Islam Anak Usia Dini ( PIAUD )
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN METRO
TAHUN AKADEMIK 2017/2018


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur milik Allah SWT.Hanya karena izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa kami panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan besar Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
            Penulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Administrasi Pendidikan yang berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah mendatang.Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.




Metro, 22 Maret 2018


Penulis




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ............................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah......................................................................... 2
C.     Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sosial Dan Emosional Anak....................................... 3
B.     Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Dan Emosional Anak.................................................................... 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN
         A.    Latar Belakang Masalah
Anak usia dini menurut NAEYC (National Association for the education of young children) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya yang berada pada rentang usia 0-8 tahun.
Melalui pendidikan diharapkan akan membentuk generasi penerus yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sangat diperlukan bagi perkembangan bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya yang ditujukan pada anak 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini diadakan untuk merangsang setiap aspek perkembangan agar berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Salah satunya adalah kemampuan sosial anak yang masuk dalam perkembangan sosial anak. Kemampuan sosial adalah kemampuan anak untuk mengelola emosi dirinya dengan orang lain yang berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesama manusia serta kemampuan untuk mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain sehingga ia bisa berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sebaya atau dengan orang dewasa di lingkungan sekitarnya.
Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini merupakan perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke kehidupan  baru yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di lingkungan keluarga. Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara teman sebaya, guru dan orang dewasa di sekitarnya.
Tidak setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan sosial emosional  pada usia dini, sehingga berbagai kendala dapat saja terjadi. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk memahami perkembangan sosial emosional anak sebagai bekal dalam memberikan bimbingan terhadap anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sosial dan emosinya dengan baik. Perlu kita ketahui bahwa proses pembelajaran sosial emosional.

       B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengansosial dan emosional anak usia dini?
2.      Apa faktor yang mempengaruhi sosial dan emosional anak usia dini?
  
        C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.
2.      Untuk mengetahui apa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.





BAB II
PEMBAHASAN
        A.    Pengertian Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini
Sosial emosional anak usia dini merupakan suatu proses belajar anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan aturan sosial yang ada dan anak lebih mampu untuk mengendalikan perasaan-perasaannya yang sesuai dengan kemampuan mengidentifikasikan dan mengungkapkan perasaan tersebut. Sosial emosional anak berlangsung secara bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling.
Menurut Martinko pada tahap perkembangan ini mereka juga telah mampu memaknai suatu kejadian sebagai struktur dan proses sosial emosional seperti konsep diri, standar dan tujuan pembentukan nilai. Proses perkembangan sosial akan menjadi suatu tindakan sosial, manakala ada terjadinya proses perhatian, proses ingatan proses reproduksi gerak, proses pembantukan dan pengamatan motivasi dan
inisiatif pada diri anak itu sendiri.[1]
Menurut Conny, R. Semsubjekwansosial emosional anak usia dini mempunyai beberapa aspek yang sangat esensial yang perlu dikembangkan, aspek tersebut meliputi perkembangan emosi dan hubungan pertemanan, perkembangan identitas diri, perkembangan kesadaran identitas jenis kelamin, serta perkembangan moral.
Selain itu menurutRita Eka Izzaty berpendapat bahwa ada beberapa aspek dalam sosial emosional anak.Aspek-aspek tersebut adalah elemen-elemen sosial dalam bermain, otonomi dan inisiatif yang berkembang perasaan tentang diri, hubungan teman sebaya, konflik sosial, perilaku prososial, ketakutan-ketakutan anak dan pemahaman gender.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial emosional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, membahas perkembangan emosi harus berkaitan dengan perkembangan sosial anak. Sebab dalam perkembangan sosial emosional anak merupakan kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya kemampuan tersebut maka pengalaman baru bagi anak dalam situasi lingkungan sosial yang akan mereka hadapi.[2]

       B.     Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini
MenurutHurlock faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni faktor perkembangan awal, faktor penghambat, dan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional.
1.      Perkembangan awal
Perkembangan awal (0-5 tahun) adalah masa-masa kritis yang akan menentukan perkembangan adanya perbedaan tumbuh-kembang antara anak yang satu dengan anak yang lainnya dipengaruhi oleh hal-hal sebagi berikut:
a.       Faktor lingkungan sosial yang menyenangkan anak
Hubungan anak dengan masyarakat yang menyenangkan, terutama dengan anggota keluarga akan mendorong anak mengembangkan kecenderungan menjadi terbuka dan menjadi lebih berorientasi kepada orang lain karakeristik yang mengarah kepenyesuaian pribadi dan sosial yang lebih baik.
b.      Faktor Emosi
Tidak adanya hubungan atau ikatan emosional akibat penolakan anggota keluarga, dapat menimbulkan gangguan kepribadian pada anak.Sebaliknya pemuasan emosional mendorong perkembangan kepribadian anak semakin stabil.
c.       Metode mendidik anak
Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga permisif, cenderung kehilangan rasa tanggung jawab, mempunyai kendaliemosional yang rendah dan sering berprestasi rendah dalam melakukan sesuatu, sedangkan mereka anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua secara demokratis penyesuaian pribadi dan sosialnya lebih baik.
d.      Beban tanggung jawab yang berlebihan
Anak yang dari kecil diberikan tanggung jawab terhadap rumah, termasuk menjaga adiknya yang lebih kecil, dalam hal ini ia berpotensi memiliki kecendurungan untuk mengembangkan kebiasaan memerintahkan sepanjang hidupnya, artinya, anak terlalu dini untuk diberi tanggung jawab atas adik-adiknya.
e.       Faktor keluarga
Anak yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengahkeluarga besar akan bersikap dan berperilaku otoriter. Pula dengan anak yang tumbuh dan berkembang di tengah keluarga yang cerai kemungkinan anak menjadi anak yang cemas, tidak mudah percaya, dan sedikit kaku.
f.       Faktor yang merangsang lingkungan
Lingkungan yang merangsang merupakan salah satu pendorong tumbuh-kembang anak, lingkungan yang merangsang dapat mendorong perkembangan fisik dan mental anak secara baik, sedangkan lingkungan yang tidak merangsang dapat menyebabkan perkembangananak berada dibawah kemampuannya.[3]

2.      Faktor penghambat perkembangan sosial emosional
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini yaitu faktor penghambat yaitu terdiri dari:
a.       Gizi buruk yang mengakibatkan energi dan tingkat kekuatan menjadi rendah
b.      Cacat tubuh yang mengganggu perkembangan anak
c.       Tidak adanya kesempatan untuk belajar apa yang diharapkan kelompok sosial dimana anak tersebut tinggal
d.      Tidak adanya bimbingan dalam belajar (PAUD)
e.       Rendahnya motivasi dalam belajar
f.       Rasa takut dan minder untuk berbeda dengan temannya dan tidak berhasil.[4]

3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosi
Anak-anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan emosinya dan kepribadiannya. Ketiga faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah:
a.       Lingkungan keluarga
Keluarga sangat berperan dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi. Jika secara umum ekspresi emosi cenderung ditolak oleh lingkungan keluarga maka hal tersebut memberi isyarat bahwa emotional security yang ia dapatkan dari keluarga kurang memadai. Dalam kondisi seperti ini anak mudah marah, cepat menangis, dan sebagainya sehingga ia sukar bergaul. Gaya pengasuhan yang diperoleh anak dari keluarga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak.
b.      Lingkungan tempat tinggal
Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi anak yaitu: daerah yang terlalu padat, daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi, kurangnya fasilitas rekreasi, tidak adanya aktivitas-aktivitas yang diorganisasi dengan baik untuk anak.
c.       Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi dan menyebabkan terjadinya tingkah laku pada anak yaitu hubungan yang kurang harmonis antara anak dan guru, hubungan yang kurang harmonis dengan teman-teman.[5]
Sedangkan menurutRini Hildayati dkk Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosianal anak usia dinimeliputi:
a.       Faktor hereditas, yakni faktor yang berhubungan  dengan hal-hal yang diturunkan dari orangtua kepada anak cucunya yang pemberian biologisnya sejak lahir. Faktor hereditas ini merupakan salah satu faktor penting yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, termasuk perkembangan sosial dan emosi mereka.
b.      Faktor lingkungan, yaitu diartikan sebagai kekuatan yang kompleks dari dunia fisik dan sosial yang memiliki pengaruh terhadap susunan biologis serta pengalaman psikologis, termasuk pengalaman sosial dan emosi anak sejak sebelum ada dan sesudah ia lahir. Faktor lingkungan meliputi semua pengaruh lingkungan, termasuk di dalamnya termasuk di dalamnya pengaruh keluarga, sekolah, dan masyarakat.
c.       Faktor umum, Faktor umum di sini maksudnya merupakan unsur-unsur yang dapat digolongkan ke dalam kedua faktor di atas (faktor hereditas dan lingkungan). Mudahnya, faktor umum merupakan campuran dari faktor hereditas dan faktorlingkungan. Faktor umum yang dapat memepengaruhi perkembangan anak usia dini
yakni jenis kelamin, kelenjar gondok, dan kesehatan. Ketiga faktor di atas dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan emosi anak usia dini dengan dominasi yang berbeda-beda. Perbedaan dominasi faktor-faktor tersebutlah yang kemudian memunculkan adanya perbedaan pada masing-masing anak usia dini, atau yang lebih sering disebut dengan perbedaan individu.[6]
Menurut Soetarno terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi Perkembangan sosial anak prasekolah TK, perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh dari faktor lingkungan keluarga, faktor dari luar rumah dan faktor dari pengaruh pengalaman sosial awal.
Di antara faktor yang terkait dengan lingkungan keluarga dan banyak berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak yaitu: status sosial ekonomi keluarga, keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua. Adapun faktor dari luar rumah, Jika hubungan mereka dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar rumah menyenangkan, mereka akan menikmati hubungan sosial tersebut dan ingin mengulanginya. Demikian pula hal yang sebaliknya.Begitu juga dengan Faktor pengaruh pengalaman sosial awal, Pengalaman sosial awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya.[7]
Menurut Dini P. Daeng faktor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan sosial  anak usia dini yaitu:
a.       Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan berbagai latar belakang. Semaikin banyak dan bervariasi pengalaman dalam bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, maka akan semakin banyak pula hal-hal yang dapat dipelajarinya untuk menjadi bekal dalam meningkatkan keterampilan sosialnya.
b.      Adanya minat dan motivasi untuk bergaul. Semakin banyak pengalaman yang menyenangkan yang diperoleh melalui pergaulan dan aktivitas sosialnya, minat dan motivasinya untuk bergaul semakin berkembang.
c.       Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak. Dalam berkomunikasi denagn orang lain, anak tidak hanya dituntut untuk berkomunikasi denagn kata-kata yang dapat dipahami, tetapi juga dapat membicarakan topik yang dapat dimengerti dan menarik untuk orang lain yang menjadi lawan bicaranya. Kemampuan berkomunikasi ini menjadi inti dari sosialisasi.[8]
Menurut Hurlock ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial anak dan menjadi pribadi yang dapat bermasyarakat, yakni :
a.       Kesempatan yang penuh untuk sosialisasi adalah penting karena anak-anak tidak dapat belajar hidup bermasyarakat dengan orang lain jika sebagaian besar waktu mereka dipergunakan seorang diri. Tahun demi tahun mereka semakin membutuhkan kesempatan untuk bergaul tidak hanya dengan anak yang umur dan tingkat perkembangan sama, tetapi juga dengan orang dewasa yang umur dan lingkungannya berbeda.
Dalam keadaan bersama-sama anak-anak tidak hanya harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat mengerti orang lain, tetapi juga harus mampu berbicaratentang topik yang dapat dipahami dan menarik bagi orang lain.
b.         Anak akan belajar bersosialisai hanya apabila mereka mempunyai motivasi untuk melakukannya. Motivasi sebagian besar bergantung pada tingkat kepuasan yang dapat diberikan oleh aktivitas sosial kepada anak. Jika mereka memperoleh kesenangan melalui hubungan dengan orang lain, mereka akan mengulangi hubungan tersebut. Sebaliknya, jika hubungan sosial hanya memberikan kegembiraan sedikit, mereka akan menghindarinya apabila mungkin.
c.         Metode belajar yang efektif dengan bimbingan adalah dengan metode belajar efektif anak-anak dapat mempelajari beberapa pola perilaku yang penting bagi penyesuaian sosial yang baik. Mereka juga belajar dengan mempraktekkan peran, yaitu dengan menirukan orang yang dijadikan tujuan identifikasi dirinya. Akan tetapi, mereka akan belajar lebih cepat dengan hasil akhir yang lebih baik jika mereka diajar oleh seseorang yang dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar dan memilihkan teman sejawat sehingga mereka akan mempunyai contoh yang baik untuk ditiru.[9]
Sedangkan faktor yang mempengaruhi Perkembangan emosi menurut Setiawan pada anak usia dini yaitu meliputi :
a.       Keadaan di dalam individu.
Keadaan individu seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks dan lain-lain dapat mempengaruhi oleh perkembangan individu. Hal yang cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau apapun yang dianggap oleh diri anak sebagai kekurangan akan sangat mempengaruhi perkembangan emosinya.
b.      Konflik-konflik dalam proses perkembangan.
Di dalam menjalani fase-fase perkembangan, tiap anak harus melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses, tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam menghadapi konflik-konflik ini.Anak yang tidak dapat mengatasi konflik-konflik tersebut biasanya mengalami gangguan emosi.[10]

           


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sosial emosional anak usia dini merupakan suatu proses belajar anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan aturan sosial yang ada dan anak lebih mampu untuk mengendalikan perasaan-perasaannya yang sesuai dengan kemampuan mengidentifikasikan dan mengungkapkan perasaan tersebut. Sosial emosional anak berlangsung secara bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling.
Dalam perkembangannya sosial emosional anak merupakan kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya kemampuan tersebut merupakan pengalaman baru bagi anak dalam situasi lingkungan sosial yang akan mereka hadapi.
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak usia dini antara lain: faktor keluarga, teman sebaya dan lingkungan sekitar.


DAFTAR PUSTAKA
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana.
A., Dariyo. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama (Psikologi ATITAMA). Bandung : PT Reflika Aditama.
Dwi Anggarini,Wida. 2015. Upaya Meningkatkan Perkembangan Sosial Dan Emosional Anak Usia Dini. Skripsi.  UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO: PURWOKERTO
Nurjannah.2017. MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI KETELADANAN. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam. Vol. 14, No. 1.











[1] Nurjannah, “MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI KETELADANAN”, HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam   Vol. 14, No. 1, Juni 2017. H.52.
[2]Ibid.,h.53.
[3]Wida Dwi Anggarini, Skripsi: “upaya meningkatkan perkembangan sosial dan emosional anak usia dini” (Purwokerto:UMP, 2015),h.10-12.
[4]Ibid.,
[5]Dariyo, A. psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama (Psikologi ATITAMA). (Bandung : PT Reflika Aditama, 2007) h. 44-46.
[6] Nurjannah, “MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI KETELADANAN”,h.54-55.
[7] Wida Dwi Anggarini, Skripsi: “upaya meningkatkan perkembangan sosial dan emosional anak usia dini”,h.13.
[8] Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta:Kencana, 2011), h.155-156.
[9] Wida Dwi Anggarini, Skripsi: “upaya meningkatkan perkembangan sosial dan emosional anak usia dini”,h.15.
[10] Ibid.,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS (GANGGUAN PENGLIHATAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN)

JURNAL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS (GANGGUAN PENGLIHATAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ ...