Jumat, 26 Oktober 2018

MEDIA PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK USIA DINI


MAKALAH
MEDIA PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK USIA DINI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Sains AUD”

Dosen : Lia Ricka Pratama, M.Pd
Disusun Oleh:
Hasil gambar untuk logo iain metro
Kelompok 7, Kelas A, Semester 5
                       Diaz Maulidya                                                1601030058
                       Dina Pratiwi                                        1601030014
                       Lekar Aini                                           1601030060
                       Rezki Pebriani                                     1601030064
                       Vivi Ayu Setianingsih                         1601030009

Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO
TAHUN AJARAN 2018/2019








KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi robbil ‘alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan  karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Media Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini.
Makalah ini merupakan sebagian syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Sains AUD.
            Dalam penulisan makalah ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah terutama kepada :
  1. Lia Ricka Pratama selaku dosen mata kuliah Sains AUD.
  2. Ayah dan Ibu tercinta di rumah yang selalu memberikan dukungan dan do`a sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan penulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan pendidikan anak usia dini.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb

Metro, 17 Oktober 2018

                                                                                                Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .........................................................................       i
DAFTAR ISI .........................................................................................       ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...........................................................................        1
B.    Rumusan Masalah .......................................................................        2
C.    Tujuan .........................................................................................        2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Pembelajaran..................................................        3
B.    Manfaat Media Pembelajaran......................................................       
C.    Media Pembelajaran Sains Untuk AUD......................................       
D.    Gambar, Lingkungan, Replika.....................................................       
E.     Merancang Media Sains untuk AUD..........................................       

BAB III PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................       10

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Masa usia dini merupakan pondasi pertumbuhan dan perkembangan awal yang selanjutnya akan berpengaruh pada tahap kehidupan berikutnya. Merujuk pada pendapat Freud dalam Muhammad Fadlillah (2012: 56) menerangkan pula bahwa perkembangan anak sejak kecil akan berpengaruh ketika anak tersebut dewasa. Pengalaman- pengalaman yang diberikan oleh pendidik dan orang tua kepada anak akan tertanam pada diri anak.
Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia dini 0-6 tahun yang unik, aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif, serta senang dan kaya akan fantasi atau imajinasi. Karakteristik anak tersebut mendukung anak untuk belajar hal-hal yang ada di lingkungannya. Pemahaman tentang lingkungan dapat diterapkan pada kemampuan anak pada bidang sains. Mengacu pada pendapat Sumaji dalam Ali Nugraha (2005: 27) yang menerangkan bahwa tujuan pembelajaran sains pada anak usia dini adalah untuk mengembangkan seseorang agar dapat memahami arti dari sains secara menyeluruh dan dapat menggunakan aspek-aspek pentingnya dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Jadi pembelajaran sains hendaknya dapat memberi pemahaman, minat, dan penghargaan anak didik terhadap dunia tempat tinggal mereka.

             B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang didapat oleh penulis, yaitu :
1.      Apakah yang dimaksud dengan Media Pembelajaran?
2.      Apa sajakah manfaat Media Pembelajaran?
3.      Apakah yang dimaksud dengan Media Pembelajaran Sains Untuk AUD?
4.      Apakah yang dimaksud dengan Gambar, Lingkungan, dan Replika?
5.      Bagaimanakah cara Merancang Media Sains untuk AUD?

           C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang didapat oleh penulis, yaitu :
1.      Agar dapat mengetahui maksud dari Media Pembelajaran.
2.      Agar dapat mengetahui manfaat dari Media Pembelajaran.
3.      Agar dapat mengetahui maksud dari Media Pembelajaran Sains Untuk AUD
4.      Agar dapat mengetahui maksud dari Gambar, Lingkungan, dan Replika.
5.      Agar dapat mengetahui cara Merancang Media Sains untuk AUD.






BAB II
PEMBAHASAN

       A.    Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”. Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Menurut Danim, telah banyak hasil penelitian yang membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa.[1]
Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Jadi media adalah perluasan dari guru. Sedangkan menurut Asociation of Education Comunication Technology (AECT), yang mana media diartikan dengan segala bentuk dan saluran yang dapat dipergunakan untuk proses penyalur pesan.[2]
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang berfungsi menyalurkan pesan dan informasi dari sumber pesan yang akan diterima oleh si penerima pesan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

      B.     Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses pendidikan adalah memperlancar interaksi antara pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pendidikan akan lebih efektif dan efisien. Menurut Kemp dan Dayton beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu[3] :
1.      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
Setiap pendidik mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada peserta didik secara seragam. Setiap peserta didik yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh peserta didik lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta didik di manapun berada.
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat peserta didik. Dengan media, materi pembelajaran bisa membangkitkan rasa keingintahuan peserta didik dan merangsang peserta didik bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran dapat membantu pendidik untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu pendidik dan peserta didik melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pendidikan. Tanpa media, seorang pendidik mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada peserta didik. Namun dengan media, pendidik dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya pendidik sendiri yang aktif tetapi juga peserta didiknya.

4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari pendidik adalah, selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi pendidik menghabiskan banyak waktu untuk  menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika pendidik dapat memanfaatkan media secara maksimal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, pendidik tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari pendidik saja, peserta didik mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman peserta didik pasti akan lebih baik.
6.      Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan pendidikan secara lebih leluasa, kapan pun dan dimana pun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang pendidik. Program-program pembelajaran audio visual, termasuk program pendidikan menggunakan komputer, memungkinkan peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan peserta didik betapa banyak sumber-sumber belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan peserta didik di luar lingkungan sekolah.
7.      Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar.
Dengan media, proses pendidikan menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta didik untuk      mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan peserta didik untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan sikap kepada peserta didik untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan.
8.      Mengubah peran pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif.
Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang pendidik bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik. Seorang pendidik tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, pendidik akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
9.      Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.
Demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan bantuan media. Misalnya materi yang membahas tentang proses terjadinya gunung meletus dengan penggunaan media seperti miniatur gunung dan soda. Sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami pendidikan tersebut.
10.  Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.
Sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar angkasa dapat dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dapat kita sajikan di depan peserta didik sewaktu-waktu. Dengan media pula suatu peristiwa penting yang sedang terjadi di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas.


11.  Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.
Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat kita pelajari melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa proses/kejadian yang sangat cepat atau sangat lambat, dapat kita saksikan dengan jelas melalui media, dengan cara memperlambat, atau mempercepat kejadian. Misalnya, proses perkembangan janin dalam kandungan selama sembilan bulan, dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya dalam waktu beberapa menit saja.

         C.    Media Pembelajaran Sains Untuk AUD
Merupakan suatu perantara atau penggunaan alat bantu dalam pembelajaran sains pada anak usia dini dengan berbagai macam bentuk seperti gambar, lingkungan, maupun replika dengan tujuan mempermudah guru dalam memberikan pembelajaran sains dan membuat anak tertarik dalam belajar sains serta menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
 
         D.    Gambar, Lingkungan dan Replika
1.      Media Gambar
Bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian media grafis. Media grafis adalah suatu media berbasis visual yang terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide dan peristiwa.[4] Media gambar adalah berbagai peristiwa atau kejadian, objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, katakata, simbol-simbol, maupun gambaran.[5] 
Menurut Sudjana, media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya.[6]
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah suatu perantara yang memudahkan pembelajaran dalam bentuk gambar-gambar, garis, simbol-simbol maupun kata-kata.

2.      Media Lingkungan
Secara umum media pendidikan dapat dibagi dua yaitu media yang dirancang secara khusus (by design) untuk pendidikan dan media yang tidak dirancang untuk belajar tetapi dapat dimanfaatkan untuk proses pendidikan (by utilization). Salah satu bentuk media belajar yang tidak dirancang tersebut adalah lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang sifatnya eksternal terhadap diri individu, karena lingkungan merupakan sumber informasi yang diperoleh melalui pancaindera yang kemudian diterima oleh otak. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat menjadi bahan pendidikan.[7]
Menurut Sudjana dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar, yaitu lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan.
a.        Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mengajarkan kita tentang sosial yaitu interaksi terhadap sesama manusia.
b.        Lingkungan alam segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara. Dengan mempelajari lingkungan alam siswa dapat lebih memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam.
c.        Lingkungan buatan yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan oleh manusia atau yang sudah didesain sebelumnya. Lingkungan tersebut dapat dimanfaatkan sekolah untuk proses belajar diluar jam pelajaran dalam bentuk penugasan terhadap siswa atau dalam waktu khusus sudah dipersiapkan.[8]

3.      Media Replika
Replika adalah sebuah salinan yang sama persis dengan bentuk dan fungsi dari alat, barang atau lainnya. Replika biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah, dan biasanya disimpan di dalam museum.[9]       
Media Replika yang biasa digunakan pada anak usia dini yaitu Media REPLAS (Replika Alam Sekitar). Media REPLAS adalah media yang dapat membantu guru untuk mempermudah proses kegitan belajar mengajar. Untuk Taman kanak-kanak yang berada di daerah perkotaan, dengan adanya media ini guru tidak perlu melakukan kegiatan karya wisata ke tempat yang jauh, sehingga tidak memerlukan biaya yang cukup banyak. Ditinjau dari segi waktu dengan media ini kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan sesuai dengan RKH yang di rancang tanpa harus memikirkan tambahan waktu untuk melakukan kunjungan. Selain itu media ini dibuat dengan bahan yang tahan lama sehingga dapat disimpan dan digunakan lagi jika diperlukan. Media REPLAS (Replika Alam Sekitar) terdiri dari replika daerah pengunungan dan pedesaan dan di lengkapi beberapa kejadian- kejadian gejalan alam yang memungkinkan bisa terjadi.[10]

         E.     Merancang Media
Dalam membuat suatu media pembelajaran untuk anak usia dini maka diharapkan perlu adanya persiapan dan perencanaan yang teliti. Secara umum langkah-langkah sistematik yang perlu dilakukan pada saat membuat rancangan media adalah sebagai berikut[11]:
1.      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
2.      Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas.
3.      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.
4.      Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
5.      Membuat desain media.
6.      Melakukan revisi.
RANCANGAN/DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Nama Media
:
.............................................................
2.      Sasaran
:
.............................................................
3.      Kemampuan yang dikembangkan

:
1.      .............................................
2.      .............................................
3.      .............................................
Dst...
4.      Alat dan Bahan
:
1.      Alat : .............................
2.      Bahan : ..........................
5.      Cara membuat

:
1.      .............................................
2.      .............................................
3.      .............................................
Dst...
6.    Cara menggunakan

:
1.      .............................................
2.      .............................................
3.      .............................................
Dst...                
7.      Gambar Desain


:







Berikut ini salah satu contoh rancangan media pembelajaran sains anak usia dini dengan media replika:
Tema           : Alam Semesta
Subtema      : Gunung Meletus
1.      Nama Media
:
Replika Gunung Meletus
2.      Sasaran
:
Peserta Didik
3.      Kemampuan yang dikembangkan

:
1.      .............................................
2.      .............................................
3.      .............................................
Dst...
4.      Alat dan Bahan
:
1.      Alat : .............................
2.      Bahan : ..........................
5.      Cara membuat

:
1.      .............................................
2.      .............................................
3.      .............................................
Dst...
6.    Cara menggunakan

:
1.      .............................................
2.      .............................................
3.      .............................................
Dst...                
7.      Gambar Desain


:











BAB III
PENUTUP
            Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa media pembelajaran sains untuk anak usia dini merupakan suatu perantara atau penggunaan alat bantu dalam pembelajaran sains pada anak usia dini dengan berbagai macam bentuk seperti gambar, lingkungan, maupun replika dengan tujuan mempermudah guru dalam memberikan pembelajaran sains dan membuat anak tertarik dalam belajar sains serta menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
         


DAFTAR PUSTAKA
Arief  S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Azhar Arsyad. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati. Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) : Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. 
Iwan Falahudin. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Dalam Jurnal Lingkar Widyaiswara. Edisi 1. No. 4. Oktober – Desember 2014.
M. Anwas. Lingkungan sebagai Media Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian. Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 17 No. 3. Mei 2011.
Nana Sudjana. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2007.   
Nunu Mahnun. Media Pendidikan (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pendidikan. Dalam Jurnal Pemikiran Islam. Vol. 37. No. 1. Januari-Juni 2012.  
Nur Saidatur Rohmah. Pengaruh Media 3d Replas Terhadap Kemampuan Sains Anak Kelompok B Di Tk Budi Luhur Surabaya. Dalam Jurnal PAUD Teratai. Vol 6. No. 1. 2017.
Sudarwan Danim. Media Komunikasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara 2010.


[1] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.1.
[2] Nunu Mahnun, Media Pendidikan (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pendidikan), dalam Jurnal Pemikiran Islam; Vol. 37, No. 1 Januari-Juni 2012, h.28. 
[3] Iwan Falahudin, Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran, dalam Jurnal Lingkar Widyaiswara Edisi 1 No. 4, Oktober – Desember 2014, h.114-116.
[4] Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 28- 29.
[5] Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.83.
[6] Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007), h.68.   
[7] Oos M. Anwas, Lingkungan sebagai Media Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 3, Mei 2011, h.284.
[8] Nana Sudjana, Media Pengajaran., h.212-214.
[10] Nur Saidatur Rohmah, Pengaruh Media 3d Replas Terhadap Kemampuan Sains Anak Kelompok B Di Tk Budi Luhur Surabaya, dalam Jurnal PAUD Teratai, Vol 6, No. 1, 2017, h. 2.  
[11] Badru Zaman dan Cucu Eliyawati, Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) : Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, 2010). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS (GANGGUAN PENGLIHATAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN)

JURNAL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS (GANGGUAN PENGLIHATAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ ...