MAKALAH
MEDIA PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK USIA DINI
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Sains AUD”
Dosen : Lia Ricka Pratama, M.Pd
Disusun
Oleh:

Kelompok 7, Kelas A,
Semester 5
Diaz
Maulidya 1601030058
Dina
Pratiwi 1601030014
Lekar
Aini 1601030060
Rezki
Pebriani 1601030064
Vivi
Ayu Setianingsih 1601030009
Jurusan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI
(IAIN)
METRO
TAHUN
AJARAN 2018/2019
KATA
PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi robbil
‘alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Media
Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini.
Makalah ini merupakan
sebagian syarat untuk menyelesaikan
mata kuliah Sains
AUD.
Dalam penulisan makalah ini tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
terutama kepada :
- Lia Ricka Pratama selaku dosen mata kuliah Sains AUD.
- Ayah dan Ibu tercinta di rumah yang selalu memberikan dukungan dan do`a sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis
sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan penulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan pendidikan anak usia dini.
Wassalamu’alaikum.
Wr.Wb
Metro, 17 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media
Pembelajaran.................................................. 3
B.
Manfaat Media
Pembelajaran......................................................
C.
Media
Pembelajaran Sains Untuk AUD......................................
D.
Gambar,
Lingkungan, Replika.....................................................
E.
Merancang Media
Sains untuk AUD..........................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Masa usia dini
merupakan pondasi pertumbuhan dan perkembangan awal yang selanjutnya akan
berpengaruh pada tahap kehidupan berikutnya. Merujuk pada pendapat Freud dalam
Muhammad Fadlillah (2012: 56) menerangkan pula bahwa perkembangan anak sejak
kecil akan berpengaruh ketika anak tersebut dewasa. Pengalaman- pengalaman yang
diberikan oleh pendidik dan orang tua kepada anak akan tertanam pada diri anak.
Hal ini sesuai dengan
karakteristik anak usia dini 0-6 tahun yang unik, aktif dan energik, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif, serta senang dan kaya akan fantasi
atau imajinasi. Karakteristik anak tersebut mendukung anak untuk belajar
hal-hal yang ada di lingkungannya. Pemahaman tentang lingkungan dapat
diterapkan pada kemampuan anak pada bidang sains. Mengacu pada pendapat Sumaji
dalam Ali Nugraha (2005: 27) yang menerangkan bahwa tujuan pembelajaran sains
pada anak usia dini adalah untuk mengembangkan seseorang agar dapat memahami
arti dari sains secara menyeluruh dan dapat menggunakan aspek-aspek pentingnya
dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Jadi pembelajaran sains
hendaknya dapat memberi pemahaman, minat, dan penghargaan anak didik terhadap
dunia tempat tinggal mereka.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, adapun rumusan masalah yang didapat oleh penulis, yaitu :
1.
Apakah yang dimaksud dengan Media Pembelajaran?
2.
Apa sajakah manfaat Media Pembelajaran?
3.
Apakah yang dimaksud dengan Media Pembelajaran Sains Untuk AUD?
4.
Apakah yang dimaksud dengan Gambar, Lingkungan, dan Replika?
5.
Bagaimanakah cara Merancang Media Sains untuk AUD?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, adapun tujuan yang didapat oleh penulis, yaitu :
1.
Agar dapat mengetahui maksud dari Media Pembelajaran.
2.
Agar dapat mengetahui manfaat dari Media Pembelajaran.
3.
Agar dapat mengetahui maksud dari Media Pembelajaran Sains Untuk AUD
4.
Agar dapat mengetahui maksud dari Gambar, Lingkungan, dan Replika.
5.
Agar dapat mengetahui cara Merancang Media Sains untuk AUD.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media
Pembelajaran
Kata “media”
berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”.
Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak
disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar.
Menurut Danim, telah banyak hasil penelitian yang membuktikan efektivitas
penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas,
terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang
dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar
siswa.[1]
Media adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan.
Jadi media adalah perluasan dari guru. Sedangkan menurut Asociation of
Education Comunication Technology (AECT), yang mana media diartikan dengan
segala bentuk dan saluran yang dapat dipergunakan untuk proses penyalur pesan.[2]
Berdasarkan
kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
perantara yang berfungsi menyalurkan pesan dan informasi dari sumber pesan yang
akan diterima oleh si penerima pesan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
B.
Manfaat Media
Pembelajaran
Secara umum,
manfaat media dalam proses pendidikan adalah memperlancar interaksi antara
pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pendidikan akan lebih efektif dan
efisien. Menurut Kemp dan Dayton beberapa manfaat media dalam pembelajaran,
yaitu[3] :
1.
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
Setiap pendidik mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap
suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang
beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada peserta
didik secara seragam. Setiap peserta didik yang melihat atau mendengar uraian
suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang
persis sama seperti yang diterima oleh peserta didik lain. Dengan demikian,
media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta
didik di manapun berada.
2.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan
informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun
manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih
jelas, lengkap, serta menarik minat peserta didik. Dengan media, materi
pembelajaran bisa membangkitkan rasa keingintahuan peserta didik dan merangsang
peserta didik bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media
pembelajaran dapat membantu pendidik untuk menciptakan suasana belajar menjadi
lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
3.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu pendidik
dan peserta didik melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses
pendidikan. Tanpa media, seorang pendidik mungkin akan cenderung berbicara satu
arah kepada peserta didik. Namun dengan media, pendidik dapat mengatur kelas
sehingga bukan hanya pendidik sendiri yang aktif tetapi juga peserta didiknya.
4.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari pendidik adalah, selalu
kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi pendidik
menghabiskan banyak waktu untuk
menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi
jika pendidik dapat memanfaatkan media secara maksimal. Dengan media, tujuan
belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga
seminimal mungkin. Dengan media, pendidik tidak harus menjelaskan materi
pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan
media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.
5.
Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,
tetapi juga membantu peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan
utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari pendidik saja,
peserta didik mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal
itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami
sendiri melalui media, maka pemahaman peserta didik pasti akan lebih baik.
6.
Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik
dapat melakukan kegiatan pendidikan secara lebih leluasa, kapan pun dan dimana
pun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang pendidik. Program-program pembelajaran
audio visual, termasuk program pendidikan menggunakan komputer, memungkinkan
peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat
oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan peserta didik betapa
banyak sumber-sumber belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu
kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu
terbanyak justru dihabiskan peserta didik di luar lingkungan sekolah.
7.
Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan
proses belajar.
Dengan media, proses pendidikan menjadi lebih menarik sehingga mendorong
peserta didik untuk mencintai ilmu
pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan
peserta didik untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan
sikap kepada peserta didik untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai
sumber belajar yang diperlukan.
8.
Mengubah peran pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif.
Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang pendidik bukan lagi
menjadi satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik. Seorang pendidik tidak
perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan
media. Dengan demikian, pendidik akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi
perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar
peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
9.
Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.
Demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih
sederhana dengan bantuan media. Misalnya materi yang membahas tentang proses
terjadinya gunung meletus dengan penggunaan media seperti miniatur gunung dan
soda. Sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami pendidikan tersebut.
10. Media juga dapat
mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.
Sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar angkasa dapat
dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa
peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dapat kita sajikan di depan
peserta didik sewaktu-waktu. Dengan media pula suatu peristiwa penting yang
sedang terjadi di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas.
11. Media dapat membantu
mengatasi keterbatasan indera manusia.
Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu
jauh, dapat kita pelajari melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa
proses/kejadian yang sangat cepat atau sangat lambat, dapat kita saksikan
dengan jelas melalui media, dengan cara memperlambat, atau mempercepat
kejadian. Misalnya, proses perkembangan janin dalam kandungan selama sembilan
bulan, dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya dalam waktu beberapa
menit saja.
C.
Media Pembelajaran Sains
Untuk AUD
Merupakan suatu perantara
atau penggunaan alat bantu dalam pembelajaran sains pada anak usia dini dengan
berbagai macam bentuk seperti gambar, lingkungan, maupun replika dengan tujuan
mempermudah guru dalam memberikan pembelajaran sains dan membuat anak tertarik
dalam belajar sains serta menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
D.
Gambar, Lingkungan dan
Replika
1.
Media Gambar
Bentuk umum dari media gambar terangkum dalam
pengertian media grafis. Media grafis adalah suatu media berbasis visual yang
terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan dan merangkum
suatu ide dan peristiwa.[4] Media
gambar adalah berbagai peristiwa atau kejadian, objek yang dituangkan dalam
bentuk gambar-gambar, garis, katakata, simbol-simbol, maupun gambaran.[5]
Menurut Sudjana, media gambar adalah media visual
dalam bentuk grafis. Media grafis didefinisikan sebagai media yang
mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu
kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media grafis banyak
jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun
dan sebagainya.[6]
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa media gambar adalah suatu perantara yang memudahkan pembelajaran dalam
bentuk gambar-gambar, garis, simbol-simbol maupun kata-kata.
2.
Media Lingkungan
Secara umum media pendidikan dapat dibagi dua yaitu
media yang dirancang secara khusus (by design) untuk pendidikan dan media yang
tidak dirancang untuk belajar tetapi dapat dimanfaatkan untuk proses pendidikan
(by utilization). Salah satu bentuk media belajar yang tidak dirancang tersebut
adalah lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang sifatnya eksternal
terhadap diri individu, karena lingkungan merupakan sumber informasi yang
diperoleh melalui pancaindera yang kemudian diterima oleh otak. Lingkungan
menyediakan berbagai hal yang dapat menjadi bahan pendidikan.[7]
Menurut Sudjana dari semua lingkungan masyarakat
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan pengajaran secara umum dapat
dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar, yaitu lingkungan sosial,
lingkungan alam, dan lingkungan buatan.
a.
Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mengajarkan kita tentang sosial
yaitu interaksi terhadap sesama manusia.
b.
Lingkungan alam segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan
geografis, iklim, suhu udara. Dengan mempelajari lingkungan alam siswa dapat
lebih memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam.
c.
Lingkungan buatan yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan oleh manusia
atau yang sudah didesain sebelumnya. Lingkungan tersebut dapat dimanfaatkan
sekolah untuk proses belajar diluar jam pelajaran dalam bentuk penugasan
terhadap siswa atau dalam waktu khusus sudah dipersiapkan.[8]
3.
Media Replika
Replika adalah sebuah salinan yang sama persis
dengan bentuk dan fungsi dari alat, barang atau lainnya. Replika biasanya
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah, dan biasanya
disimpan di dalam museum.[9]
Media
Replika yang biasa digunakan pada anak usia dini yaitu Media REPLAS (Replika
Alam Sekitar). Media REPLAS adalah media yang dapat membantu guru untuk
mempermudah proses kegitan belajar mengajar. Untuk Taman kanak-kanak yang
berada di daerah perkotaan, dengan adanya media ini guru tidak perlu melakukan
kegiatan karya wisata ke tempat yang jauh, sehingga tidak memerlukan biaya yang
cukup banyak. Ditinjau dari segi waktu dengan media ini kegiatan belajar
mengajar dapat dilakukan sesuai dengan RKH yang di rancang tanpa harus
memikirkan tambahan waktu untuk melakukan kunjungan. Selain itu media ini
dibuat dengan bahan yang tahan lama sehingga dapat disimpan dan digunakan lagi
jika diperlukan. Media REPLAS (Replika Alam Sekitar) terdiri dari replika
daerah pengunungan dan pedesaan dan di lengkapi beberapa kejadian- kejadian
gejalan alam yang memungkinkan bisa terjadi.[10]
E.
Merancang Media
Dalam membuat
suatu media pembelajaran untuk anak usia dini maka diharapkan perlu adanya persiapan
dan perencanaan yang teliti. Secara umum langkah-langkah sistematik yang perlu
dilakukan pada saat membuat rancangan media adalah sebagai berikut[11]:
1.
Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
2.
Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas.
3.
Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan.
4.
Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
5.
Membuat desain media.
6.
Melakukan revisi.
RANCANGAN/DESAIN
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Nama Media
|
:
|
.............................................................
|
2.
Sasaran
|
:
|
.............................................................
|
3.
Kemampuan yang
dikembangkan
|
:
|
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
Dst...
|
4.
Alat dan Bahan
|
:
|
1.
Alat : .............................
2.
Bahan : ..........................
|
5.
Cara membuat
|
:
|
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
Dst...
|
6.
Cara menggunakan
|
:
|
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
Dst...
|
7.
Gambar Desain
|
:
|
|
Berikut ini salah satu
contoh rancangan media pembelajaran sains anak usia dini dengan media replika:
Tema :
Alam Semesta
Subtema :
Gunung Meletus
1.
Nama Media
|
:
|
Replika Gunung Meletus
|
2.
Sasaran
|
:
|
Peserta Didik
|
3.
Kemampuan yang
dikembangkan
|
:
|
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
Dst...
|
4.
Alat dan Bahan
|
:
|
1.
Alat : .............................
2.
Bahan : ..........................
|
5.
Cara membuat
|
:
|
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
Dst...
|
6.
Cara menggunakan
|
:
|
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
Dst...
|
7.
Gambar Desain
|
:
|
|
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan
pembahasan diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa media pembelajaran
sains untuk anak usia dini merupakan suatu perantara atau penggunaan alat bantu
dalam pembelajaran sains pada anak usia dini dengan berbagai macam bentuk
seperti gambar, lingkungan, maupun replika dengan tujuan mempermudah guru dalam
memberikan pembelajaran sains dan membuat anak tertarik dalam belajar sains serta
menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief S.
Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Azhar Arsyad. Media Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati. Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) :
Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia. 2010.
Iwan Falahudin. Pemanfaatan Media dalam
Pembelajaran. Dalam Jurnal Lingkar
Widyaiswara. Edisi 1. No. 4. Oktober – Desember 2014.
M. Anwas. Lingkungan sebagai Media Pendidikan dan Pengaruhnya
terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian. Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 17 No. 3. Mei 2011.
Nana Sudjana. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2007.
Nunu Mahnun. Media
Pendidikan (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya
dalam Pendidikan. Dalam Jurnal Pemikiran
Islam. Vol. 37. No. 1. Januari-Juni 2012.
Nur Saidatur Rohmah. Pengaruh Media
3d Replas Terhadap Kemampuan Sains Anak Kelompok B Di Tk Budi Luhur Surabaya. Dalam Jurnal PAUD Teratai. Vol 6. No. 1.
2017.
Sudarwan Danim. Media Komunikasi Pendidikan Jakarta:
Bumi Aksara 2010.
[2] Nunu Mahnun, Media Pendidikan (Kajian terhadap
Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pendidikan), dalam
Jurnal Pemikiran Islam; Vol. 37, No. 1 Januari-Juni 2012, h.28.
[3] Iwan Falahudin, Pemanfaatan Media dalam
Pembelajaran, dalam Jurnal
Lingkar Widyaiswara Edisi 1 No. 4, Oktober – Desember 2014, h.114-116.
[4] Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 28- 29.
[5] Azhar Arsyad, Media Pendidikan,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.83.
[7] Oos M. Anwas, Lingkungan sebagai Media Pendidikan
dan Pengaruhnya terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian, dalam Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 3, Mei 2011, h.284.
[10] Nur Saidatur Rohmah, Pengaruh
Media 3d Replas Terhadap Kemampuan Sains Anak Kelompok B Di Tk Budi Luhur
Surabaya, dalam Jurnal PAUD Teratai, Vol
6, No. 1, 2017, h. 2.
[11] Badru Zaman dan Cucu
Eliyawati, Bahan Ajar Pendidikan Profesi
Guru (PPG) : Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar